Minggu, 14 Desember 2014

Penggunaan kata "Subhanallah" dan "Masya Allah" yang sering tertukar

Alhamdulillah saya mendapat ilmu baru dan ingin membaginya dengan sahabat muslim semuanya.InsyaAllah bisa menjadi manfaat untuk kita semua. Aamiin 

Subhanallah dan Masyaallah Dua kata ini memang sudah sangat biasa kita dengar dan kita ucapkan, tapi tahukan anda, bahwa penggunaan yang sering kita ucapkan sebagian besar kurang tepat dalam konteks pengunaan pada suatu keadaan. Jika biasanya kita menggunakan kata  “Subhanallah” sebagai ucapan rasa kagum, maka sesungguhnya kita sedang keliru.

Kata "Subhanallah dipakai Saat Mendengar Hal Buruk dan kata Masyaallah dipakai bila Melihat Hal Baik"
Kebanyakan masyarakat Indonesia mengucapkan “Subhanallah” ketika melihat atau mengalami hal-hal yang menakjubkan serta menyenangkan. Dan akan mengucapkan “Masyaallah” saat mengalami kejadian yang kurang menyenangkan atau keburukan.
Hal ini adalah salah kaprah.

Kata Subhanallah yang berarti “Mahasuci Allah” dan kata Masyaallah yang berarti “Allah telah berkehendak akan hal itu”.
Pernah ada orang Indonesia yang bercengkrama dengan muslim asli Arab, karena takjub dan berniat memuji orang Arab tersebut dia pun berucap “Subhanallah” , tapi apa yang dikatakan muslim Arab tersebut?
(Kurang lebih artinya demikian) “Astaghfirullahal ‘adzhim, maaf ustad kalau ada yang bathil dalam diri dan ucapan saya tolong segera diluruskan!”

Nah, ternyata muslim Arab tersebut menganggapnya berbeda dari yang kita harapkan. Lalu bagaimana seharusnya letak pengucapan yang benar?
Subhanallah diucapkan saat mendengar atau melihat hal buruk/jelek. Ucapkan “Subhanallah” sebagai penegasan bahwa Allah Mahasuci dari keburukan tersebut.

Dalam Al-Quran, ungkapan Subhanallah digunakan dalam menyucikan Allah dari hal yang tak pantas (hal buruk), misalnya
“Mahasuci Allah dari mempunyai anak, bahkan apa yang ada di langit dan bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya”, juga digunakan untuk mengungkapkan keberlepasan diri dari hal menjijikkan semacam syirik."
(QS. Al Baqarah(2) : 116).
Masyaallah bila seseorang melihat hal yang baik dan indah. Ekspresi penghargaan sekaligus pengingat bahwa semua itu bisa terjadi hanya karena kehendak-Nya.

“Dan mengapa kamu tidak mengucapkan tatkala kamu memasuki kebunmu “Masyaallah laa quwwata illa billah” (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan?”
(QS. Al-Kahfi: 39).

Dengan mengetahui perbedaan penggunaan dua kata ini tentu akan memberikan makna yang lebih baik dalam pergaulan dengan sesama muslim maupun dalam usaha mendapatkan rahmat karena selalu mengingat Allah SWT dalam berbagai kesempatan dan situasi. Wallahu’alam
Semoga bermanfaat

1 komentar: