Menahan kencing bukanlah
tindakan yang bijak. Air kencing yang ditahan itu sebenarnya adalah kotoran
beracun yang harus dikeluarkan dari tubuh.
Menurut
Profesor neurologi di Universitas Brown di Providence, Pulau Rhode, Amerika
Serikat (AS), Peter Snyder, menahan diri dari membuang air kecil akan berdampak
buruk pada kesehatan. Namun, hal itu memiliki efek yang berbeda menurut usia.
“Anak-anak
yang menahan kencing terlalu lama bisa menyebabkan masalah tetapi
kebiasaan menahan kencing pada orang dewasa akan membawa masalah besar. Tidak
pandang lelaki maupun perempuan, ia bisa menyebabkan infeksi pada saluran
kencing”
“Dalam
kasus yang lebih buruk, ia akan mengakibatkan masalah ketidak mampuan
mengontrol buang air kecil (inkontinensia urine)” kata Peter.
Masalah
ini akan menyebabkan penderita tidak mampu menahan kencing dan keluar
sendiri terutama ketika batuk, bersin atau mengejan. Penderita inkontinensia
urine sulit untuk menahan kencing sehingga dia bisa terkencing di manapun
sebelum sempat pergi ke toilet.
Menurut
Dr soertomo slamet iman santoso seorang ahli penyakit dalam, pada umunya jika
kita menahan buang air adalah membiarkan limbah,kotoran, dan racun yang
seharusnya keluar. jika hal ini kita
lakukan berkali kali akan berdapak buruk bagi tubuh kita kotoran atau limbah
racun yang hadak keluar juga mengandung virus-virus yang berbahaya bagi tubuh
kita.Virus tersebut akan menyebabkan pada infeksi pada seluran kemih terjadinya
infeksi tersebut dikarenakan naiknya kuman pada saluran kemih bahkan lebih
fatal lagi jika kuman tersebut naik sampai pada ginjal kita hal ini akan
berakibatkan pada gangguan ginjal atau saluran kemih kita.
Limbah
atau kotoran dari air kemih sangat berbahaya dikarenakan banyak mineral atau
zat-zat yang kita peroleh dari makanan dan minum yang tidak larut di carna
dalam tubah kita, zat ini akan bercampur dan jika tertahan dalam tubuh kita zat
ini akan membeku dan menyumbat saluran kemih atu juga masuk ke dalam ginjal
kita. jadi penyakit ini kadang kalah kita temukan bersama sama dalam tubuh
kita.
Jadi,
menahan kencing sampai satu jam sangat tidak dianjurkan. Sebaliknya, jika kita
ingin buang air kecil, segera laksanakan. Jadi, segala macam zat yang tidak
berguna akan segera keluar dan tidak diberi kesempatan berkembang di dalam
badan. Jika sering menahan kencing, akibat lainnya adalah rasa tidak tuntas.
Anda bisa kencing lagi 5 menit kemudian setelah Anda pertama kali kencing. Ciri
ciri awal dari penyakit ini adalah sering terjadinya nyeri pada pinggang,
penyakit ini lebih sering diderita oleh pekerja dan orang yang sering
menghabiskan waktunya untuk duduk. Penyakit ini lebih sering di alami oleh kaum
pria dibanding kaum wanita. untuk mencegah terjadinya bahaya dari penyakit ini
adalah kita harus sering meminum air putih secukupnya setiap hari.Jika ada
telah terkena pinyakit tersub ini adalah langkah yang dilakukan oleh dokter
untuk mengobati penyakit tersebut.
1.
percutaneus nephrolithotomy (PNL) yakni prosedur dimana dokter akan membuat
sayatan kecil pada daerah pinggang penderita lalu dengan menggunakan alat
khusus, lokasi batu ditentukan kemudian dihancurkan atau dipindahkan. Pecahan
batu diharapkan akan keluar bersama aliran urin.
2.
ureterorenoskopi (URS) biasanya dilakukan bila batu sudah turun sampai ke
ureter. Prosedur ini biasanya tidak dilakukan sayatan karena suatu alat akan
dimasukkan melalui kemaluan (uretra). Dari uretra, alat akan melewati kandung
kemih dan terakhir, mencapai ureter.
3.
extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL) adalah pengobatan non invasif yang
menggunakan gelombang kejut berkekuatan tinggi. Gelombang ini dihasilkan oleh
suatu alat khusus, di luar tubuh penderita, lalu ditembakkan ke batu ginjal
atau ureter. Tujuan dari metode ini adalah untuk memecah batu menjadi
partikel-partikel yang cukup kecil sehingga dapat melewati ureter tanpa
menimbulkan nyeri yang berarti.
Jika Anda
mengalami gejala yang mengarah pada adanya batu ginjal, terutama nyeri hilang
timbul pada daerah pinggang atau perut bagian bawah, sebaiknya Anda segera
menghubungi dokter atau rumah sakit terdekat. Dokter akan menentukan terapi
mana yang sesuai dengan kondisi Anda.
Tanda-tanda buang air kecil yang bermasalah
Diantara
tanda-tanda seseorang mendapat masalah inkontinensia adalah sering merasa tidak
puas ketika buang air kecil atau aliran air kencing yang lemah. Masalah itu
bisa terjadi pada mereka yang mengalami kerusakan ginjal, uretra yang tersumbat
ataupun kerusakan saraf akibat diabetes.
Profesor
Peter Snyder menjelaskan, membuang air kecil sebanyak lima sampai enam kali
sehari merupakan keadaan yang normal. Namun, mereka yang membuang air kecil
melebihi delapan kali sehari menunjukkan kondisi yang sebaliknya.
“Kencing
kurang dari delapan kali sehari merupakan kondisi yang normal. Urine mereka
akan berwarna jernih seperti air pipa, “ujarnya.
Kandung
kemih yang berfungsi secara normal ditandai dengan frekuensi buang air kecil
dalam waktu tiga sampai empat jam sekali. Mereka yang normal akan membuang air
kecil hanya sekali pada waktu malam.
Peter
menjelaskan lagi, namun mengurangi minum air untuk menghindari seseorang itu
sering ke toilet adalah satu tindakan yang salah. Mereka tidak seharusnya
mengurangi konsumsi air karena bahan tersebut penting bagi tubuh untuk
menghindari dehidrasi.
“Jangan
mengurangi jumlah air yang diminum. Sebaliknya pergilah menemui dokter untuk
mengatasi masalah itu. Jika ada infeksi, pasien perlu dirawat terutama mereka
yang mengalami kandung kemih terlalu aktif,” katanya lagi.
Penyebab dan cara mengatasinya
Masalah
inkontinensia urine tersebut sering terjadi akibat kebiasaan menunda-nunda ke
toilet karena kesibukan kerja atau faktor kurang bersihnya toilet. Bisa juga
karena kebiasaan menahan buang air kecil ketika mengemudi sambil menahan
air kencing.
Kebiasaan menahan ketika mengemudi ini dapat mengundang bahaya. Perbuatan menahan
kencing ditemukan memiliki efek yang sama dengan keracunan alkohol atau tidak
tidur selama 24 jam terus menerus. Bila manusia sampai ke titik sakit, mereka
tidak mampu berpikir dan membuat keputusan lagi. Ia sama seperti mabuk.
Masalah
kesulitan mengontrol buang air kecil ini lebih sering terjadi pada kalangan
wanita muda. Seseorang yang mengalami masalah ini akan membuang air bahkan
lebih dari 10 kali sehari dan dan terjadi kebocoran jika menahannya.
Diantara
metode yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah melatih otot yang
berfungsi dalam mengontrol kencing (senam kegel) , latihan kandung kemih,
penggunaan obat dan operasi.
Terimakasih infonya, sangat bermanfaat.
BalasHapus