Rabu, 28 Mei 2014

Mengenal buah GAANISTA/ KAWISTA / KINCO

Pohon Kawista ini merupakan tanaman dataran rendah di daerah tropis dengan kondisi tanah yang kering, dan mampu tumbuh hingga pada ketinggian 400 m dpl. Pohonnya tumbuh lambat dan tidak akan menghasilkan buah sampai berumur 15 tahun atau lebih. Memiliki akar tunggang. Kulit batangnya bertekstur kasar, batangnya relatif kecil dan bisa mencapai tinggi hingga 12 meter dengan cabang dan ranting yang ramping, serta memiliki kebiasaan meluruhkan daunnya. Cabang pohon Kawista biasanya ditumbuhi duri, duri ini tajam dan lurus serta panjangnya mencapai 4 cm. Kayu kawista berwarna putih kekuningan, keras, agak berat, dan berserat kasar.


Buah yang khas dengan aroma yang menusuk hidung,berbentuk bulat,berukuran sebesar apel berkulit keras, bersisik,berwarna coklat putih,kulit buahnya berkerut-kerut dengan warna coklat keputihan nyaris seperti buah melon. Daging buahnya berbau harum berwarna coklat kehitaman. Namun setelah dibelah ternyata bukanlah daging segar berwarna hijau lembut khas melon yang kita dapatkan melainkan daging berwarna coklat kehitaman dengan banyak biji yang kecil-kecil seperti jambu klutuk berserabut serat dagingnya dengan rasa asam yang segar. 

Kawista/kawis/ganista dikenali juga dengan nama kinco oleh para generasi tua, Buah ini mungkin banyak yang tidak mengenalnya karena buah ini tergolong langka. Tanaman bernama ilmiah Lemonia acidissima berasal dari India Selatan dan merupakan golongan jeruk-jerukan (Rutaceae) sekerabat dengan buah Maja yang konon menjadi asal-usul nama Majapahit, Kerajaan Besar di Nusantara pada abad 13-15. Dalam bahasa Inggris kawista dikenal dengan nama Elephant Wood Apple.

Penanaman Kawista kurang berkembang di Tanah Air karena dianggap tumbuh sangat lambat dan baru berbuah setelah umur 15 tahun jika ditanam dari biji atau setek akar. Karenanya meskipun telah dikembangkan di beberapa daerah seperti Rembang, Karawang, dan Tuban, tanaman penghasil buah ini tetap jarang dijumpai.
Buah kawista yang telah cukup matang akan jatuh dari pohonnya. Dengan kulit yang keras membantu isi buah tetap utuh dan bisa dikonsumsi ketika matang dan jatuh ke tanah. Sayangnya masih kurang termanfaatkan di segala aspek.
Buah Kawista selain rasanya yang nikmat, juga memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan. Sangat segar untuk asupan penambah stamina. Kulit batang pohon diyakini bisa membantu memperbaiki haid yang kurang teratur. Selain itu juga bisa untuk mengatasi gangguan hati, mual-mual, sampai luka akibat gigitan serangga.

Buah Kawista banyak cara yang bisa dilakukan untuk menikmatinya. Namun bila di daeraah sumbawa sendiri buah yang belum matang bisa dibuat rujak dan bisa menikmatinya secara langsung setelah masak dari pohonnya. Caranya, pecahkan dulu kulit cangkangnya yang keras. Setelah buahnya terbuka, langsung kerok dengan menggunakan sendok. 
Buah Kawista memang tidak populer.Mudah-mudahan kedepannya tanaman ini bisa dinikmati seluruh masyarakat Indonesia.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar