Allah memerintahkan sesuatu pasti ada manfaatnya untuk kebaikan
manusia. Dan setiap yang benar-benar manfaat dan dibutuhkan manusia dalam
kehidupannya, pasti disyariatkan atau diperintahkan oleh-Nya. Di antara
perintah Allah itu adalah berjilbab bagi wanita muslimah. Berikut ini
beberapa manfaat berjilbab menurut Islam dan ilmu pengetahuan.
1.Selamat dari adzab Allah (adzab neraka)
“Ada dua macam penghuni Neraka yang tak pernah kulihat sebelumnya;
sekelompok laki-laki yang memegang cemeti laksana ekor sapi, mereka mencambuk
manusia dengannya. Dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang, sesat dan
menyesatkan, yang dikepala mereka ada sesuatu mirip punuk unta. Mereka
(wanita-wanita seperti ini) tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium
baunya. Sedangkan bau surga itu tercium dari jarak yang jauh” (HR. Muslim).
Imam An-Nawawi rahimahullah menjelaskan bahwa
yang dimaksud dengan “Wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang” ialah
mereka yang menutup sebagian tubuhnya dan menampakkan sebagian lainnya dengan
maksud menunjukkan kecantikannya.
.
2.Terhindar dari pelecehan
Banyaknya pelecehan seksual terhadap kaum wanita adalah akibat
tingkah laku mereka sendiri. Karena wanita merupakan fitnah (godaan) terbesar.
Sebagaiman sabda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam,
“Sepeninggalku tak ada fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada
wanita.” (HR. Bukhari)
Jikalau wanita pada jaman Rasul merupakan fitnah terbesar bagi
laki-laki padahal wanita pada jaman ini konsisten terhadap jilbab mereka dan
tak banyak lelaki jahat saat itu, maka bagaimana wanita pada jaman sekarang?
Tentunya akan menjadi target pelecehan. Hal ini telah terbukti dengan tingginya
pelecehan di negara-negara Eropa (wanitanya tidak berjilbab).
3.Memelihara kecemburuan laki-laki
Sifat cemburu adalah sifat yang telah Allah subhanahu
wata'ala tanamkan kepada hati laki-laki agar lebih menjaga harga diri
wanita yang menjadi mahramnya. Cemburu merupakan sifat terpuji dalam Islam.
“Allah itu cemburu dan orang beriman juga cemburu. Kecemburuan
Allah adalah apabila seorang mukmin menghampiri apa yang diharamkan-Nya.” (HR.
Muslim)
Bila jilbab ditanggalkan, rasa cemburu laki-laki akan hilang.
Sehingga jika terjadi pelecehan tidak ada yang akan membela.
4.Akan seperti biadadari surga
“Dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang menundukkan
pandangannya, mereka tak pernah disentuh seorang manusia atau jin pun
sebelumnya.” (QS. Ar-Rahman: 56)
“Mereka laksana permata yakut dan marjan.” (QS. Ar-Rahman:
58)
“Mereka laksan telur yang tersimpan rapi.” (QS.
Ash-Shaffaat: 49)
Dengan berjilbab, wanita akan memiliki sifat seperti bidadari
surga. Yaitu menundukkan pandangan, tak pernah disentuh oleh yang bukan
mahramnya, yang senantiasa dirumah untuk menjaga kehormatan diri. Wanita inilah
merupakan perhiasan yang amatlah berharga.
5.Mencegah penyakit kanker kulit
Kanker adalah sekumpulan penyakit yang menyebabkan sebagian sel
tubuh berubah sifatnya. Kanker kulit adalah tumor-tumor yang terbentuk akibat
kekacauan dalam sel yang disebabkan oleh penyinaran, zat-zat kimia, dan
sebagainya.
Penelitian menunjukkan kanker kulit biasanya disebabkan oleh sinar
Ultra Violet (UV) yang menyinari wajah, leher, tangan, dan kaki. Kanker ini
banyak menyerang orang berkulit putih, sebab kulit putih lebih mudah terbakar
matahari.
Kanker tidaklah membeda-bedakan antara laki-laki dan wanita. Hanya
saja, wanita memiliki daya tahan tubuh lebih rendah daripada laki-laki. Oleh
karena itu, wanita lebih mudah terserang penyakit khususnya kanker kulit.
Oleh karena itu, cara untuk melindungi tubuh dari kanker kulit
adalah dengan menutupi kulit. Salah satunya dengan berjilbab.
6.Memperlambat gejala penuaan
Penuaan adalah proses alamiah yang sudah pasti dialami oleh semua
orang yaitu lambatnya proses pertumbuhan dan pembelahan sel-sel dalam tubuh.
Penyebab utama gejala penuaan adalah sinar matahari. Sinar matahari
memang penting bagi pembentukan vitamin yang berperan penting terhadap
kesehatan kulit. Namun, secara ilmiah dapat dijelaskan bahwa sinar matahari
merangsang melanosit (sel-sel melanin) untuk mengeluarkan melanin, akibatnya
rusaklah jaringan kolagen dan elastin. Jaringan kolagen dan elastin berperan
penting dalam menjaga keindahan dan kelenturan kulit.
.
Bila anda seorang muslimah dewasa dan masih belum menutup
auratnya dengan hijab dan jilbab yang benar, maka ada baiknya merenungkan
kembali alasan anda dengan menyimak dialog pemikiran dbawah ini.
ALASAN I : Saya belum benar-benar yakin akan fungsi/kegunaan
jilbab
Kami kemudian menanyakan dua pertanyaan kepada saudari ini;
Pertama, apakah ia benar-benar percaya dan mengakui kebenaran agama Islam?
Dengan alami ia berkata, Ya, sambil kemudian mengucap Laa Ilaa ha Illallah!
Yang menunjukkan ia taat pada aqidahnya dan Muhammadan rasullullah! Yang
menyatakan ia taat pada syariahnya. Dengan begitu ia yakin akan Islam beserta
seluruh hukumnya. Kedua, kami menanyakan; Bukankah memakai jilbab termasuk
hukum dalam Islam? Apabila saudari ini jujur dan dan tulus dalam ke-Islamannya,
ia akan berkata; Ya, itu adalah sebagian dari hukum Islam yang tertera di
Al-Quran suci dan merupakan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang
suci. Jadi kesimpulannya disini, apabila saudari ini percaya akan Islam dan
meyakininya, mengapa ia tidak melaksanakan hukum dan perintahnya?
ALASAN II : Saya yakin akan pentingnya jilbab namun Ibu saya
melarangnya, dan apabila saya melanggar ibu, saya akan masuk neraka.
Yang telah menjawab hal ini adalah ciptaan Allah Azza wa Jalla
termulia, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam nasihatnya yang sangat
bijaksana; “Tiada kepatuhan kepada suatu ciptaan diatas kepatuhan kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala.” (HR Ahmad). Sesungguhnya, status orangtua dalam Islam,
menempati posisi yang sangat tinggi dan terhormat. Dalam sebuah ayat
disebutkan; “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan
sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang Ibu Bapak . . “ (QS.
An-Nisa:36). Kepatuhan terhadap orangtua tidak terbatas kecuali dalam satu
aspek, yaitu apabila berkaitan dengan kepatuhan kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Allah berfirman; “dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan
dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah
kamu mengikuti keduanya…(QS. Luqman : 15)
Berbuat tidak patuh terhadap orangtua dalam menjalani perintah
AllahSubhanahu wa Ta’ala tidak menyebabkan kita dapat berbuat seenaknya terhadap
mereka. Kita tetap harus hormat dan menyayangi mereka sepenuhnya. Allah
berfirman di ayat yang sama; “dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.
Kesimpulannya, bagaimana mungkin kamu mematuhi ibumu namun melanggar Allah
Subhanahu wa Ta’ala yang menciptakan kamu dan ibumu.
ALASAN III : Posisi dan lingkungan saya tidak membolehkan saya
memakai jilbab.
Saudari ini mungkin satu diantara dua tipe: dia tulus dan jujur,
atau sebaliknya, ia seorang yang membohongi dirinya sendiri dengan
mengatasnamakan lingkungan pekerjaannya untuk tidak memakai jilbab. Kita akan
memulai dengan menjawab tipe dia adalah wanita yang tulus dan jujur. “Apakah
anda tidak tidak menyadari saudariku tersayang, bahwa wanita muslim tidak
diperbolehkan untuk meninggalkan rumah tanpa menutupi auratnya dengan hijab dan
adalah kewajiban bagi setiap muslim untuk mengetahuinya? Apabila engkau,
saudariku, menghabiskan banyak waktu dan tenagamu untuk melakukan dan
mempelajari berbagai macam hal di dunia ini, bagaimana mungkin engkau dapat
sedemikian cerobohnya untuk tidak mempelajari hal-hal yang akan menyelamatkanmu
dari kemarahan Allah dan kematianmu?” Bukankah Allah Subhanahu wa Ta’ala telah
berfirman; “maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan, jika kamu
tidak mengetahui (QS An-Nahl : 43). Belajarlah untuk mengetahui hikmah menutup
auratmu. Apabila kau harus keluar rumahmu, tutupilah auratmu dengan jilbab,
carilah kesenangan Allah Subhanahu wa Ta’ala daripada kesenangan syetan. Karena
kejahatan dapat berawal dari pemandangan yang memabukkan dari seorang wanita.
Saudariku tersayang, apabila kau benar-benar jujur dan tulus dalam
menjalani sesuatu dan berusaha, kau akan menemukan ribuan tangan kebaikan siap
membantumu, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala akan membuat segala permasalahan
mudah untukmu. Bukankah Allah Subhanahu wa Ta’alatelah berfirman; “Barangsiapa
yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya..”(QS. AtTalaq
:2-3). Kedudukan dan kehormatan adalah sesuatu yang ditentukan oleh Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Dan tidak bergantung pada kemewahan pakaian yang kita
kenakan, warna yang mencolok, dan mengikuti trend yang sedang berlaku.
Kehormatan dan kedudukan lebih kepada bersikap patuh pada Allah Subhanahu wa
Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, dan bergantung pada hukum Allah
yang murni. Dengarkanlah kalimat Allah; “sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa diantara
kamu..”(QS. Al-Hujurat:13).Kesimpulannya, lakukanlah sesuatu dengan mencari
kesenangan dan keridhoan Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan berikan harga yang
sedikit pada benda-benda mahal yang dapat menjerumuskanmu.
ALASAN IV : Udara di daerah saya amatlah panas dan saya tidak
dapat menahannya. Bagaimana mungkin saya dapat mengatasinya apalagi jika saya
memakai jilbab.
Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan perumpamaan dengan
mengatakan; “api neraka jahannam itu lebih lebih sangat panas(nya) jikalau
mereka mengetahui..”(QS At-Taubah : 81). Bagaimana mungkin kamu dapat
membandingkan panas di daerahmu dengan panas di neraka jahannam? Sesungguhnya
saudariku, syetan telah mencoba membuat tali besar untuk menarikmu dari
panasnya bumi ini kedalam panasnya suasana neraka. Bebaskan dirimu dari
jeratannya dan cobalah untuk melihat panasnya matahari sebagai anugerah, bukan
kesengsaraan. Apalagi mengingat bahwa intensitas hukuman dari Allah akan jauh
lebih berat dari apa yang kau rasakan sekarang di dunia fana ini. Kembalilah
pada hukum Allah dan berlindunglah dari hukuman-Nya, sebagaimana tercantum
dalam ayat; “mereka tidak merasakan kesejukan didalamnya dan tidak (pula
mendapat) minuman, selain air yang mendidih dan nanah” (QS. AN-NABA 78:24-25).
Kesimpulannya, surga yang Allah janjikan, penuh dengan cobaan dan ujian.
Sementara jalan menuju neraka penuh dengan kesenangan, nafsu dan kenikmatan.
ALASAN V : Saya takut, bila saya memakai jilbab sekarang, di
lain hari saya akan melepasnya kembali, karena saya melihat banyak sekali orang
yang begitu.
Kepada saudari itu saya berkata, “apabila semua orang
mengaplikasikan logika anda tersebut, mereka akan meninggalkan seluruh
kewajibannya pada akhirnya nanti! Mereka akan meninggalkan shalat lima waktu
karena mereka takut tidak dapat melaksanakan satu saja waktu shalat itu. Mereka
akan meninggalkan puasa di bulan ramadhan, karena mereka takut tidak dapat
menunaikan satu hari ramadhan saja di bulan puasa, dan seterusnya. Tidakkah
kamu melihat bagaimana syetan telah menjebakmu lagi dan memblokade petunju
bagimu? Allah Subhanahu wa Ta’ala menyukai ketaatan yang berkesinambungan
walaupun hanya suatu ketaatan yang sangat kecil atau dianjurkan. Lalu bagaimana
dengan sesuatu yang benar-benar diwajibkan sebagaimana kewajiban memakai
jilbab? Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda; “Perbuatan yang paling
dicintai Allah adalah perbuatan mulia yang terus menerus, yang mungkin orang
lain anggap kecil.” Mengapa kamu saudariku, tidak melihat alasan mereka yang
dibuat-buat untuk menanggalkan kembali jilbab mereka dan menjauhi mereka?
Mengapa tidak kau buka tabir kebenaran dan berpegang teguh padanya? Allah
Subhanahu wa Ta’ala sesungguhnya telah berfirman; “maka kami jadikan yang
demikian itu peringatan bagi orang-orang dimasa itu, dan bagi mereka yang
datang di masa kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang
bertakwa” (QS. AL BAQARAH 2:66). Kesimpulannya, apabila kau memang teguh
petunjuk dan merasakan manisnya keimanan, kau tidak akan meninggalkan sekali
pun perintah Allah setelah kau melaksanakannya.
ALASAN VI : Apabila saya memakai jilbab, maka jodohku akan
sulit, jadi aku akan memakainya nanti setelah menikah.
Saudariku, suami mana pun yang lebih menyukaimu tidak memakai
jilbab dan membiarkan auratmu di depan umum, berarti dia tidak mengindahkan
hukum dan perintah Allah dan bukanlah suami yang berharga sejak semula. Dia
adalah suami yang tidak memiliki perasaan untuk melindungi dan menjaga perintah
Allah , dan jangan pernah berharap tipe suami seperti ini akan menolongmu
menjauhi api neraka, apalagi memasuki surga Allah . Sebuah rumah yang dipenuhi
dengan ketidak-taatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, akan selalu menghadapi
kepedihan dan kemalangan di dunia kini dan bahkan di akhirat nanti. Allah
Subhanahu wa Ta’ala bersabda; “dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku,
maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya
pada hari kiamat dalam keadaan buta” (QS. TAHA 20:124). Pernikahan adalah
sebuah pertolongan dan keberkahan dari Allah kepada siapa saja yang Ia
kehendaki. Berapa banyak wanita yang ternyata menikah sementara mereka yang
tidak memakai jilbab tidak?
Apabila kau, saudariku tersayang, mengatakan bahwa
ketidak-tertutupanmu kini adalah suatu jalan menuju sesuatu yang murni, asli,
yaitu pernikahan. Tidak ada ketertutupan. Saudariku, suatu tujuan yang murni,
tidak akan tercapai melalui jalan yang tidak murni dan kotor dalam Islam.
Apabila tujuannya bersih dan murni, serta terhormat, maka jalan menuju kesana
pastilah harus dicapai dengan bersih dan murni pula. Dalam syariat Islam kita
menyebutnya : Alat atau jalan untuk mencapai sesuatu, tergantung dari peraturan
yang ada untuk mencapai tujuan tersebut. Kesimpulannya, tidak ada keberkahan
dari suatu perkawinan yang didasari oleh dosa dan kebodohan.
ALASAN VII : Saya tidak memakai jilbab berdasarkan perkataan
Allah Subhanahu wa Ta’ala : “dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu
menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur)” (QS.Ad-Dhuhaa 93: 11). Bagaimana mungkin
saya menutupi anugerah Allah berupa kulit mulus dan rambutku yang indah?
Jadi saudari kita ini mengacu pada Kitab Allah selama itu
mendukung kepentingannya dan pemahamannya sendiri ! ia meninggalkan tafsir
sesungguhnya dibelakang ayat itu apabila hal itu tidak menyenangkannya. Apabila
yang saya katakan ini salah, mengapa saudari kita ini tidak mengikuti ayat :
“janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang nampak daripadanya” (QS
An-Nur 24: 31] dan sabda Allah Subhanahu wa Ta’ala: “katakanlah kepada
istri-istrimu,
anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin; hendaklah mereka
mengulurkan jilbabnya..” (QS Al-Ahzab 33:59). Dengan pernyataan darimu itu,
saudariku, engkau telah membuat syariah sendiri bagi dirimu, yang sesungguhnya
telah dilarang oleh Allah, yang disebut at-tabarruj dan as-sufoor. Berkah
terbesar dari Allah Subhanahu wa Ta’ala bagi kita adalah iman dan hidayah, yang
diantaranya adalah menggunakan hijab. Mengapa kamu tidak mempelajari dan
menelaah anugerah terbesar bagimu ini? Kesimpulannya, apakah ada anugerah dan
pertolongan terhadap wanita yang lebih besar daripada petunjuk dan hijab?
ALASAN VIII : Saya tahu bahwa jilbab adalah kewajiban, tapi saya
akan memakainya bila saya sudah merasa terpanggil dan diberi petunjuk oleh-Nya.
Saya bertanya kepada saudariku ini, rencana atau langkah apa
yang ia lakukan selama menunggu hidayah, petunjuk dari Allah Subhanahu wa
Ta’ala seperti yang dia katakan? Kita mengetahui bahwa Allah Subhanahu wa
Ta’ala dalam kalimat-kalimat bijak-Nya menciptakan sebab atau cara untuk segala
sesuatu. Itulah mengapa orang yang sakit menelan sebutir obat untuk menjadi
sehat, dan sebagainya. Apakah saudariku ini telah dengan seluruh keseriusan dan
usahanya mencari petunjuk sesungguhnya dengan segala ketulusannya, berdoa,
sebagaimana dalam surah Al-Fatihah 1:6 “Tunjukilah kami jalan yang lurus” serta
berkumpul mencari pengetahuan kepada muslimah-muslimah lain yang lebih taat dan
yang menurutnya telah diberi petunjuk dengan menggunakan jilbab? Kesimpulannya,
apabila saudariku ini benar-benar serius dalam mencari atau pun menunggu
petunjuk dari Allah , dia pastilah akan melakukan jalan-jalan menuju pencariannya
itu.
ALASAN IX : Belum waktunya bagi saya. Saya masih terlalu muda
untuk memakainya. Saya pasti akan memakainya nanti seiring dengan penambahan
umur dan setelah saya pergi haji.
Malaikat kematian, saudariku, mengunjungi dan menunggu di
pintumu kapan saja Allah berkehendak. Sayangnya, saudariku, kematian tidak
mendiskriminasi antara tua dan muda dan ia mungkin saja datang disaat kau masih
dalam keadaan penuh dosa dan ketidaksiapan Allah Subhanahu wa Ta’ala bersabda;
“tiap umat mepunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka
tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula)
memajukannya” (QS Al-An’aam 7:34] saudariku tersayang, kau harus berlomba-lomba
dalam kepatuhan pada Allah Subhanahu wa Ta’ala, “berlomba-lombalah kamu kepada
(mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan
bumu..”(QS Al-Hadid 57:21).
Saudariku, jangan melupakan Allah atau Ia akan melupakanmu di
dunia ini dan selanjutnya. Kau melupakan jiwamu sendiri dengan tidak memenuhi
hak jiwamu untuk mematuhi-Nya. Allah mengatakan tentang orang-orang yang
munafik, “dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu
Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri”(QS Al-Hashr 59: 19)
saudariku, memakai jilbab di usiamu yang muda, akan memudahkanmu. Karena Allah
akan menanyakanmu akan waktu yang kau habiskan semasa mudamu, dan setiap waktu
dalam hidupmu di hari pembalasan nanti.Kesimpulannya, berhentilah menetapkan
kegiatanmu dimasa datang, karena tidak seorang pun yang dapat menjamin
kehidupannya hingga esok hari.
ALASAN X : Saya takut, bila saya memakai jilbab, saya akan
di-cap dan digolongkan dalam kelompok tertentu! Saya benci pengelompokan!
Saudariku, hanya ada dua kelompok dalam Islam. Dan keduanya
disebutkan dalam Kitabullah. Kelompok pertama adalah kelompok / tentara Allah
(Hizbullah) yang diberikan pada mereka kemenangan, karena kepatuhan mereka. Dan
kelompok kedua adalah kelompok syetan yang terkutuk (hizbush-shaitan) yang
selalu melanggar Allah Subhanahu wa Ta’ala. Apabila kau, saudariku, memegang
teguh perintah Allah, dan ternyata disekelilingmu adalah saudara-saudaramu yang
memakai jilbab, kau tetap akan dimasukkan dalam kelompok Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Namun apabila kau memperindah nafsu dan egomu, kau akan mengendarai
kendaraan Syetan, seburuk-buruknya teman.
sengaja aku posting ini karena aku belum berjilbab
kenapa aku belum berjilbab???????
voa-islam.com
Anda mengajak orang berjilbab.
BalasHapusTapi diprofile anda, anda sendiri belum berjilbab????????????