Saat mengalami keputihan, seorang wanita akan mengeluarkan lendir dari vaginanya. Lendir yang diproduksi oleh serviks atau leher rahim dan kelenjar dalam vagina ini akan keluar dengan membawa sel-sel mati serta bakteri.
Jumlah, warna, serta kekentalan lendir karena keputihan tergantung pada siklus mentruasi yang dialami. Lendir yang normal umumnya berwarna bening hingga keputih-putihan, tidak berbau, dan tidak disertai gatal-gatal atau rasa perih pada daerah vagina.
Jika mengalami keputihan dengan gejala berbeda, sebaiknya waspada. Misalnya, ada perubahan pada warna dan kekentalan lendir, jumlah lendir yang berlebihan, bau lendir yang tajam, pendarahan di luar jadwal haid, serta rasa gatal di sekitar vagina dan nyeri pada perut.
Karena itu, segera periksakan diri ke dokter jika Anda, anak Anda, atau anggota keluarga lain mengalaminya.
Keputihan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu keputihan normal (fisiologis) dan keputihan yang harus diwaspadai (patologis).
Jenis-jenis keputihan yang normal dan Keputihan Yang Berbahaya Pada Wanita:
1. Keputihan Fisiologis
Keputihan fisiologis adalah keputihan yang normal dan tidak perlu
dikhawatirkan. Keputihan jenis ini akan terjadi pada wanita yang telah
mengalami menstruasi. Kondisi ini terjadi pada saat wanita memasuki masa
subur, sebelum dan sesudah menstruasi, atau pada saat mendapat
rangsangan.
Ciri-ciri keputihan normal :
2. Keputihan Patologis
Keputihan jenis ini adalah keputihan yang tidak normal dan harus Anda waspadai. Beberapa keputihan jenis ini adalah sinyal penyakit di organ kewanitaan atau daerah rahim. Jika keputihan patologi terjadi pada ibu hamil, salah satu risikonya adalah gangguan kesehatan pada bayi.
Ciri-ciri keputihan tidak normal :
1. Vaginosis Bakterialis (VB).
Bakteri yang biasa menyebabkan VB antara lain :
Gardnerella, Bacteriodes, Mycoplasma,Mobiluncus,dan lain - lain. Vagina berwarna putih,keabuan, atau kekuningan dengan bau amis disertai gatal, panas, kemerahan dan bengkak pada bibir vagina.
2. Infeksi Jamur.
Berwarna putih kekuningan dan tebal, vulva bengkak dan nyeri disekitarnya. Keluhan dapat disertai rasa gatal pada vulva dan daerah di sekitarnya.
3. Gonorrhea.
Vagina berwarna keabuan atau kekuningan.Disertai perdarahan diantara siklus menstruasi dan gangguan buang air kecil.
4. Trichomoniasis.
Vagina berbusa, berwarna kekuningan atau kehijauan dengan bau busuk. Disertai nyeri dan gatal saat berkemih.
Infeksi keputihan kronis dapat menyebabkan radang dan penyumbatan saluran sistem reproduksi Jika mengalami infeksi keputihan maka keputihannya tergolong tidak normal dan harus segera diatasi karena keputihan yang tidak diatasi bisa berbahaya karena bisa terjadi kemandulan
Jika menemukan Ciri-ciri Keputihan Yang Berbahaya tersebut pada anda. Terlebih lagi jika keputihan yang Anda alami sudah sering terjadi. Seringkali wanita mencoba mengobati sendiri keputihan dengan minum obat, jamu atau memakai sabun pembersih kewanitaan yang justru bisa memperparah kondisi keputihan. Percayakan kesehatan organ intim wanita di tangan ahli kesehatan yang tepat. Keputihan Yang Berbahaya Pada Wanita ini dapat menimbulakan penyakit lain pada daerah sekitar tubuh bawah tersebut sehingga anda harus berhati - hati dengan Keputihan Yang Berbahaya Pada Wanita.
Selain alasan medis, penggunaan sabun beraroma tajam yang berlebihan juga dapat menyebabkan rasa perih pada vagina serta keputihan yang tidak normal. Karena itu, Anda disarankan untuk menggunakan air hangat dan sabun tanpa kandungan bahan kimia yang keras ketika membersihkan area vagina.
berbagai sumber
Ciri-ciri keputihan normal :
- Cairan encer
- Warna cairan transparan atau bening
- Cairan tidak lengket
- Tidak bau Tidak menyebabkan gatal Jumlah cairan yang keluar sedikit
2. Keputihan Patologis
Keputihan jenis ini adalah keputihan yang tidak normal dan harus Anda waspadai. Beberapa keputihan jenis ini adalah sinyal penyakit di organ kewanitaan atau daerah rahim. Jika keputihan patologi terjadi pada ibu hamil, salah satu risikonya adalah gangguan kesehatan pada bayi.
Ciri-ciri keputihan tidak normal :
- Cairannya kental
- Biasanya berwarna putih susu, kuning, kehijauan atau keabu-abuan
- Cairan terkadang lengket
- Menimbulkan bau tidak sedap
- Menyebabkan gatal
- Jumlah cairan banyak dan akan meninggalkan bercak pada pakaian dalam periksalah dengan baik dan benar. Jenis ini bisa menjadi Ciri-ciri Keputihan Yang Berbahaya!
1. Vaginosis Bakterialis (VB).
Bakteri yang biasa menyebabkan VB antara lain :
Gardnerella, Bacteriodes, Mycoplasma,Mobiluncus,dan lain - lain. Vagina berwarna putih,keabuan, atau kekuningan dengan bau amis disertai gatal, panas, kemerahan dan bengkak pada bibir vagina.
2. Infeksi Jamur.
Berwarna putih kekuningan dan tebal, vulva bengkak dan nyeri disekitarnya. Keluhan dapat disertai rasa gatal pada vulva dan daerah di sekitarnya.
3. Gonorrhea.
Vagina berwarna keabuan atau kekuningan.Disertai perdarahan diantara siklus menstruasi dan gangguan buang air kecil.
4. Trichomoniasis.
Vagina berbusa, berwarna kekuningan atau kehijauan dengan bau busuk. Disertai nyeri dan gatal saat berkemih.
Infeksi keputihan kronis dapat menyebabkan radang dan penyumbatan saluran sistem reproduksi Jika mengalami infeksi keputihan maka keputihannya tergolong tidak normal dan harus segera diatasi karena keputihan yang tidak diatasi bisa berbahaya karena bisa terjadi kemandulan
Jika menemukan Ciri-ciri Keputihan Yang Berbahaya tersebut pada anda. Terlebih lagi jika keputihan yang Anda alami sudah sering terjadi. Seringkali wanita mencoba mengobati sendiri keputihan dengan minum obat, jamu atau memakai sabun pembersih kewanitaan yang justru bisa memperparah kondisi keputihan. Percayakan kesehatan organ intim wanita di tangan ahli kesehatan yang tepat. Keputihan Yang Berbahaya Pada Wanita ini dapat menimbulakan penyakit lain pada daerah sekitar tubuh bawah tersebut sehingga anda harus berhati - hati dengan Keputihan Yang Berbahaya Pada Wanita.
Selain alasan medis, penggunaan sabun beraroma tajam yang berlebihan juga dapat menyebabkan rasa perih pada vagina serta keputihan yang tidak normal. Karena itu, Anda disarankan untuk menggunakan air hangat dan sabun tanpa kandungan bahan kimia yang keras ketika membersihkan area vagina.
berbagai sumber
kunjungi juga yang lainya
BalasHapus