Rabu, 13 Maret 2013

Rasa sakit perut yang tidak boleh diabaikan

Jangan mengabaikan rasa sakit perut yang tiba-tiba menyerang karena mungkin bukan disebabkan oleh kram biasa tetapi merupakan gejala penyakit yang lebih serius. Kenali rasa sakit tertentu pada perut dan segera tangani masalah tersebut sebelum berakibat fatal.

Seperti dikatakan dokter Gastroenterologi dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam, RS Cipto Mangunkusumo, Ari Fahrial Syam bahwa nyeri perut bisa diartikan macam-macam, tergantung posisinya.
Lokasi nyeri perut ada di ulu hati, kemungkinan terkena penyakit cukup beragam yaitu radang pankreas, tukak usus dua belas jari, kanker pankreas, hepatitis, radang paru atau serangan jantung.Nyeri di perut kanan atas, kemungkinan terkena radang kandung empedu, hepatitis, radang pankreas dan radang paru. Nyeri di perut kiri atas kemungkinan terkena nyeri limpa, infeksi virus dan tukak lambung.Nyeri di sekitar pusar, kemungkinan terkena sumbatan usus halus, aneurisma aorta, radang pankreas dan gejala awal usus buntu. 
Nyeri di perut tengah kiri atau kanan, kemungkinan terkena batu ginjal, radang usus besar atau kanker usus besar.Nyeri di perut bawah, lanjut dr Ari Fahrial, kemungkinan seseorang terkena usus buntu, usus besar, infeksi kandung kemih, kista ovarium, kehamilan ektopik, tumor usus hingga sindrom malabsorsi yang makin menggejala di masyarakat. 

Kekurangan Enzim. Sindrom malabsorsi terjadi akibat pola hidup dengan makan tidak seimbang. Sehingga proses penyerapan dan pencernaan makanan terganggu, karena sejumlah enzim untuk memecah bahan makanan itu tidak cukup. Sebagian bahan makanan yang masuk tubuh akan terbuang percuma.
Jika seseorang terkena sindrom malabsorsi, secara perlahan tubuh mengalami kurang gizi kronis, meski telah makan sesuai aturan “4 sehat 5 sempurna”.
“Tubuh menjadi rentan terkena penyakit. Gampang terkena flu dan sakit-sakitan. Minum aneka suplemen vitamin dan mineral tidak membantu, karena yang dibutuhkan adalah sebenarnya enzim untuk membantu percernaan menyerap zat-zat makanan yang dibutuhkan tubuh,” tuturnya.
Untuk mengenali seseorang apakah terkena sindrom malabsorsi, menurut dr Ari Fahrial, caranya cukup mudah. Yaitu, selain mengalami gejala-gejala mirip penyakit maag, penderitanya juga sering bersendawa dan buang angin (kentut), gampang terkena diare dan sering terdengar dari dalam perut suara usus “kriuk-kriuk” seperti orang kelaparan.
Ditanya faktor penyebab terjadinya gangguan enzim, dr Ari mengatakan, bisa secara genetik atau diturunkan dari orangtua, faktor usia akibat organ tubuh yang menua atau bisa juga disebabkan perubahan gaya hidup yang membuat kerja pankreas sebagai penghasil enzim untuk pencernaan tidak optimal.
 
Tubuh membutuhkan sejumlah enzim dalam memproses makanan dalam saluran cerna. seperti
Enzim amilase untuk memecah amilum (karbohidrat),
enzim laktase untuk mengurai laktosa, enzim lipase untuk memecah lemak (lipid) di usus halus menjadi gliserol dan asam lemak.
Enzim pepsin untuk memecah protein di lambung serta enzim tripsin dan kimotripsin (enzim pankreas) yang memecah protein.
 
Enzim merupakan protein berbentuk bundar yang diperlukan untuk semua reaksi kimia yang berlangsung di dalam tubuh. Sebagian kecil enzim diproduksi di kelenjar liur di bagian mulut.
“Jika tubuh kekurangan enzim, perut mudah berontak saat mengkonsumsi makanan-makanan tertentu. Karena itu penderita mudah sekali terkena diare,” katanya.
Kebanyakan enzim pencernaan diproduksi oleh kelenjar pankreas. Di dalam tubuh terdapat dua golongan enzim yaitu:
enzim pencernaan yang berfungsi sebagai katalisator
enzim metabolisme yang bertanggungjawab untuk menyusun, memperbaiki dan membentuk kembali sel-sel dalam tubuh.
“Kurangnya satu jenis enzim umumnya disertai oleh kurangnya enzim yang lain. Ganguan kekurang enzim yang kronis dapat menyebabkan penderita mengalami kurang gizi, yang menyebabkan berat badan berkurang dan daya tahan tubuh juga menurun,” kata dr Ari.
 
Untuk mengatasi masalah kekurangan enzim ini, dr Ari Fahrian menyarankan, agar melakukan diet terutama mengurangi makanan yang berlemak, keju serta coklat. Selain juga banyak mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran sebagai gudang produksi “enzim”.
“Bila gaya hidup tidak memungkinkan seseorang makan banyak buah dan sayur setiap hari, sudah ada obat untuk mengatasi malabsorbsi melalui suplementasi enzim,” kata Ari Fahrial yang pernah mendapat gelar dokter puskesmas berprestasi tahun 1993.
 
Satu produk yang sebelumnya diresepkan dokter untuk mengatasi masalah kekurangan enzim adalah Enzyplex, produksi Medifarma Laboratories, Inc.
Seperti dikemukakan Brand Manager Enzyplex, dr Maria Margaretha mengatakan enzyplex kini dapat dibeli tanpa resep dokter. Produk tersebut juga dilengkapi dengan zat anti kembung dan vitamin B kompleks untuk membantu meningkatkan proses metabolisme.
Maria menjelaskan Enzyplex yang diproduksi PT Mediafarma Laboratories dapat mengatasi gangguan enzim pencernaan akibat kecenderungan pola makan masyarakat yang buruk misalnya karena makan terburu-buru, makanan yang berlebihan terutama yang mengandung lemak.
“Usia yang bertambah juga mengakibatkan enzim yang diproduksi tubuh kita semakin menurun,” kata Maria Margaretha.
Ketika ditanyakan apakah produk tersebut akan menimbulkan ketergantungan, Maria mengatakan, Enzyplex tidak mengandung bahan yang membuat seseorang tergantung pada produk tersebut. Namun, jika seseorang sudah menderita kekurangan enzim maka mau tak mau harus sering mengkonsumsi obat tersebut, bila tidak ingin mengalami derita sebelumnya.
“Itulah sebabnya yang membuat orang seakan tergantung pada obat tertentu. Karena perasaan nyaman itu akan hilang begitu obat dihentikan, karena tubuh memang membutuhkan zat yang terkandung dalam obat tersebut. Jika tidak, lakukan hal yang alami seperti banyak-banyaklah mengkonsumsi buah dan sayuran sebagai pengganti suplemen obat tersebut,” kata Maria.
 
Berikut adalah gejala-gejala rasa sakit pada perut yang mungkin merupakan gejala penyakit tertentu, antara lain:
1. Sensasi terbakar tepat di bawah tulang dada, terutama setelah makan besar
Kemungkinan penyebab adalah refluks asam atau mulas. Cara untuk mengatasinya adalah dengan mengambil obat di apotek dan menghindari makan makanan berminyak dalam porsi besar. Jika rasa sakit berlangsung selama beberapa minggu, segera hubungi dokter.

2. Nyeri di sekitar dan di bawah pusar disertai dengan gas
Kondisi ini mungkin dapat disebabkan oleh konstipasi atau perut kembung. Konstipasi atau yang lebih dikenal dengan sembelit karena pengerasan tinja yang berlebihan dan sulit dikeluarkan hingga menyebabkan sakit perut.

Cara untuk mengatasinya adalah dengan mengambil obat pencahar yang dapat diperoleh di apotek atau obat anti gas. Jika rasa sakit berlangsung selama lebih dari dua minggu, segera periksakan kondisi Anda ke dokter untuk mendiagnosis lebih awal kemungkinan penyakit yang lebih serius.

3. Nyeri mendadak sekitar pusar, disertai mual, demam, muntah, hilangnya nafsu makan
Jika perut mengalami kondisi tersebut, mungkin disebabkan oleh penyakit radang usus buntu atau apendistis. Biasanya juga disertai oleh tekanan pada usus atau kekakuan otot-otot perut.

Radang usus buntu harus segera mendapatkan penanganan medis dengan cepat, jika tidak usus buntu akan pecah dan cairan yang terinfeksi dapat bocor ke bagian lain dari perut. Kaku otot pada perut merupakan tanda bahwa infeksi mulai menyebar.

4. Nyeri mendadak di sisi kanan perut dan menyebar ke bagian lain dari perut atau punggung
Kondisi ini mungkin disebabkan oleh batu empedu atau peradangan kandung empedu. Jika rasa sakit terus-menerus terjadi atau memburuk setelah makan makanan berminyak, segera periksakan kondisi Anda ke dokter.

5. Nyeri mendadak di bawah pusar dan menjalar ke kedua sisi pusar
Kemungkinan penyebabnya adalah gangguan pada usus, infeksi saluran kemih atau penyakit radang panggul. Jika rasa nyeri terus memburuk, segera hubungi dokter untuk mendapatkan tes diagnostik dan mendapatkan pertolongan medis dengan cepat.

6. Nyeri mendadak di dekat tulang rusuk bagian bawah yang menjalar ke pangkal paha
Kondisi ini mungkin disebabkan oleh batu ginjal atau, jika disertai dengan demam mungkin merupakan gejala infeksi ginjal atau kandung kemih. Yang perlu Anda lakukan adalah dengan meningkatkan asupan air dan segera hubungi dokter.

Sebagian besar kasus batu ginjal dapat keluar dengan sendirinya, tetapi kadang memerlukan operasi pembedahan. Jika Anda juga mengalami demam, segera hubungi dokter.

7. Nyeri mendadak dan nyeri di perut bagian bawah kiri dapat disertai dengan demam, mual atau muntah
Kemungkinan hal ini disebabkan oleh penyakit Crohn, kolitis, diverticulitis atau masalah lain pada usus besar. Periksakan kondisi Anda ke dokter, yang mungkin merekomendasikan untuk menjalani kolonoskopi. Pengobatan jangka panjang mungkin diperlukan untuk mengatasi kondisi ini.

8. Nyeri mendadak disertai dengan diare berdarah, darah dalam tinja atau muntah darah
Hal ini mungkin disebabkan karena penyumbatan di usus, usus buntu yang berlubang atau pendarahan pada usus. Ini adalah gejala pendarahan internal, sehingga Anda harus mendapatkan pertolongan medis secepat mungkin.

9. Sakit ringan atau ketidaknyamanan yang datang perlahan-lahan dan terus berulang hingga beberapa minggu atau bulan
Jika kondisi tersebut kadang-kadang disertai diare, kembung sembelit, atau perut kembung, mungkin disebabkan oleh penyakit kronis seperti intoleransi laktosa, sindrom iritasi usus, maag, intoleransi makanan, penyakit Crohn, ulcerative colitis atau penyakit celiac.

Segera periksakan kondisi Anda ke dokter yang mungkin akan mengarahkan ke gastroenterologist untuk penanganan lebih lanjut.

10. Nyeri perut yang bisa disertai dengan sakit kepala
Kondisi sakit perut dan sakit kepala mendadak sering terjadi pada orang tua terutama yang memiliki kebiasaan merokok atau memiliki tekanan darah tinggi. Hal ini mungkin disebabkan oleh aneurisma aorta perut, yaitu pelebaran aorta yang bisa menyebabkan pendarahan fatal. Segera carilah pertolongan medis untuk menanganinya.

sumber.
 http://health.detik.com/read/2012/09/19/112530/2025563/763/10-rasa-sakit-pada-perut-yang-tidak-boleh-diabaikan
perempuan.com


1 komentar:

  1. WAh gimana nih . tapi saya gak terlalu sering nih ,hehe

    BalasHapus