Kamis, 26 April 2012

Seputar Gigi Sehat

Apa Penyebab Gigi Jadi Kuning?Tanpa disadari asupan makanan yang kita konsumsi menyebabkan warna gigi yang putih jadi berubah kuning. Sebut saja teh, kopi, minuman bersoda, dan jenis-jenis buah beri termasuk beberapa makanan yang dikenal sebagai pembuat noda pada gigi.
Selain obat-obatan dan gaya hidup, ada beberapa makanan yang berpengaruh pada warna gigi seseorang,
Beberapa jenis makanan lain yang bisa menyebabkan perubahan warna pada gigi antara lain:
1. Tomat.
Sama seperti buah beri, tomat juga memiliki kandungan warna alami pada buah yang bisa meninggalkan noda pada gigi. Keadaan ini akan diperparah jika tomat ini sudah diolah menjadi saus tomat botolan. Kandungan zat pewarna tambahan di dalam saus tomat juga bisa memperparah bekas warna yang ditinggalkan pada gigi. Selain saus tomat, saus sambal, kecap, dan kuah kare yang kental juga menjadi penyebab noda pada gigi.

2. Minuman kesehatan dan minuman olahraga.
Sebuah studi mengungkapkan bahwa minuman olahraga dan minuman kesehatan juga bisa menyebabkan kerusakan enamel gigi karena kandungan asamnya. Akibatnya noda akibat minuman ini akan tertinggal di gigi. Sebaiknya pilih air putih sebagai pengganti minuman kesehatan ataupun minuman olahraga

3. Jus buah.
Meski sebenarnya buah berpengaruh positif pada tubuh, namun kandungan asam dari buah yang terlalu tinggi dan terlalu banyak bisa merusak gigi. Kandungan asam dalam buah bila dikonsumsi terus-menerus dalam jumlah yang terlalu banyak juga bisa merusak enamel gigi dan membuat gigi berlubang.

4. Wine.
Bekas tumpahan wine di taplak meja biasanya akan sulit dihilangkan. Tak heran bila wine, terutama red wine, juga bisa meninggalkan noda pada gigi. Kandungan asam, tannin, dan chromogen pada wine itulah yang menyebabkan noda pada gigi. Selain anggur merah, anggur putih juga bisa membuat gigi berubah warna

5. Antibiotik.
Terlalu sering mengonsumsi obat-obatan, terutama antibiotik, juga bisa menyebabkan gigi menjadi kuning. Kandungan tetracycline pada antibiotik adalah faktor penyebab gigi menjadi kuning, terutama pada anak-anak. Konsumsi antibiotik yang mengandung tetracycline selama masa pertumbuhan gigi (mulai dari awal kehamilan sampai anak usia 8 tahun) bisa membuat gigi anak mengalami perubahan warna yang bersifat permanen. "Namun, sekarang ini antibiotik yang mengandung tetracycline ini sudah sedikit dan jarang digunakan lagi," kata Novandhyta.

Penyebab Gigi Sensitif
Umumnya gigi sensitif disebabkan oleh email gigi yang terbuka, sehingga dentin (lapisan gigi setelah email) terbuka. Ada beberapa alasan mengapa hal ini mungkin terjadi. Jika Anda memiliki penyakit gusi dan gusi Anda turun, akar gigi Anda akan terlihat, dan gigi tersebut pun dapat menjadi lebih sensitif. Akar gigi yang terekspos ini tidak memiliki email untuk melindungi mereka, sehingga membuat daerah ini sensitif terhadap panas atau dingin.

Pada beberapa pasien, kerusakan gigi disebabkan dan enamel aus karena tidur sambil menggemertakkan gigi. Kondisi ini umumnya dikenal dengan istilah “bruxism”, dan hal ini terjadi tanpa sepengetahuan pasien sendiri, sebab kejadiannya pada saat pasien tidur.

Atau, gigi retak juga bisa sensitif disebabkan oleh dentin terbuka. Dentin juga dapat terkena hanya dengan menyikat gigi terlalu semangat. Menyikat gigi terlalu keras juga dapat merusak gusi dan menyebabkan gusi turun, dan sekali lagi dengan turunnya gusi maka akar gigi terekspos, dan menyebabkan sensitivitas yang tinggi.

 Secara garis besar penyebab sensitivitas gigi, antara lain:
1. Penurunan Gusi
2. Buruknya kebersihan gigi dan mulut
3. Bleaching (pemutihan permukaan gigi)
4. Terkikisnya email
5. Penyikatan gigi terlalu kuat
6. Pasien lansia
7. Kebiasaan konsumsi makanan/minuman yang bersifat asam
8. Mulut kering dan produksi air liur sedikit
9.Sering mengalami gigi gerinding saat tidur
10.Infeksi gusi yang terus menerus

“Masalah gigi sensitif bisa diatasi, yakni dengan menggunakan pasta gigi mengandung potassium nitrar and strontium chlorida,” kata Dekan FKG Universitas Indonesia, Drg. Robert Lessang menambahkan.

Tak hanya itu, Robert juga menyarankan, agar tidak lekas menyikat gigi setelah makan. Menyikat gigi setelah makan bisa memicu terjadinya gigi sensitif karena PH di dalam mulut mengalami penurunan. Sehingga ada baiknya menunda menggosok gigi setelah makan atau melakukan sikat gigi 25 menit setelahnya. Saat menggosok gigi gunakan bulu sikat yang lembut tanpa harus menggosok dengan kuat.

Derita Sakit Gigi
Gigi kita dilindungi oleh permukaan luar yang keras (enamel) dan di bawahnya ada lapisan yang disebut dentin. Plak yang terbentuk pada gigi kita bereaksi dengan makanan manis sehingga menimbulkan asam — yang kemudian mengikis enamel pada gigi kita dan menyebabkan pembusukan.

Pembusukan adalah sumber utama sakit gigi. Jika gigi tidak teratur dibersihkan dari plak, maka asam yang mengikis enamel tadi lama-lama bisa menghasilkan lubang yang bisa bertambah besar. Akhirnya, lubang tadi bisa mencapai rongga pulpa gigi bagian dalam dan menyebabkan infeksi gigi secara keseluruhan. Termasuk jaringan pendukung gigi.

Sementara itu, apa yang bisa Anda lakukan untuk mencegah sakit gigi?
1. Membersihkan plak yang menumpuk
Cara terbaik untuk membersihkan plak adalah dengan menyikat gigi secara teratur. Anda harus menyikat gigi dua kali setiap hari (setelah makan dan sebelum tidur). Kebanyakan dokter gigi juga akan merekomendasikan bahwa Anda menggunakan dental floss secara teratur juga.

2.Menghindari makanan ringan dan minuman manis
Ini adalah jenis makanan dan minuman yang bereaksi dengan plak pada gigi Anda untuk menyebabkan asam. Dengan menghindari makanan bergula dan minuman, pembentukan lubang pada gigi pun dapat dihindari.

Sakit gigi dapat muncul tiba-tiba. Penyebab paling umum sakit gigi adalah lubang pada gigi yang disebut karies gigi atau kavitasi. Sakit gigi juga dapat disebabkan oleh hal lain seperti gigi longgar, erosi gusi, atau infeksi kanal akar gigi. Jika ada peradangan saraf, sakit yang dirasakan bisa sangat intens.

Gigi longgar
Gigi longgar dapat terasa sangat menyakitkan saat mengunyah makanan. Penyebab gigi longgar biasanya adalah penyakit pada gusi (gingivitis, periodontitis), meskipun bisa juga disebabkan oleh kecelakaan atau benturan. Untuk mengatasi gigi longgar, dokter gigi harus menghilangkan penyakit pada gusi dengan pembersihan gigi (scaling) dan pengobatan. Gigi yang sedikit goyang masih dapat diperkuat dengan menambatkan ke gigi di dekatnya. Gigi yang goyang ke segala arah harus dicabut.

Erosi gusi
Gusi yang mengalami erosi akan mengekspos akarnya sehingga menjadi sensitif terhadap makanan/minuman panas, dingin dan asam. Erosi gusi bisa disebabkan karena menyikat gigi terlalu keras atau karena penyakit gusi.

Erosi gusi berlangsung bertahap dalam waktu lama sehingga lebih umum pada mereka yang berusia di atas 40 tahun. Penderitanya tidak memperhatikan atau menganggap serius sampai menjadi masalah. Bila penyebab erosi adalah terlalu keras menyikat gigi, Anda harus mengganti sikat dengan yang lebih halus dan mengurangi tekanan.

Infeksi kanal akar gigi
Kanal akar gigi yang terinfeksi bisa sangat menyakitkan dengan rasa nyeri yang menyebar ke daerah lain di wajah dan tengkorak. Tubuh mempertahankan diri dari infeksi sehingga menyebabkan peradangan. Kadang-kadang terjadi abses (nanah) dalam akar gigi yang dapat menetap di dalam tulang rahang pasien selama bertahun-tahun dan terus-menerus menyebarkan bakteri ke dalam aliran darah penderitanya.

Infeksi kanal akar gigi dapat membuat gigi mati sehingga harus dicabut. Mempertahankan gigi mati bukanlah pilihan. Penggunakan herbal, vitamin, atau bahkan resep antibiotik biasanya tidak memecahkan masalah bila tanpa diikuti ekstraksi dan pembersihan kanal akar gigi dan jaringan sekitarnya.

Karies Gigi
Karies adalah nama kolektif untuk kerusakan gigi di enamel (zat di mahkota gigi), sementum (zat di akar gigi), dan dentin (zat di tengah antara mahkota dan akar).Gigi dapat berlubang karena bakteri tertentu yang memproduksi asam laktat dari hasil fermentasi karbohidrat seperti sukrosa, fruktosa, dan glukosa.

Gigi terutama terdiri dari mineral yang secara konstan mengalami proses demineralisasi dan remineralisasi. Demineralisasi terjadi karena pemakaian gigi, terutama karena makan makanan yang mengandung asam. Remineralisasi gigi terjadi dengan bantuan air liur, pasta gigi ber-flouride, dan obat kumur. Ketika pH pada permukaan gigi turun di bawah 5,5 karena asam laktat yang diproduksi bakteri, demineralisasi lebih cepat dari remineralisasi sehingga gigi “tekor” mineral. Hal ini dapat mengarah ke

Apa yang dapat Anda lakukan bila sakit gigi?
Rasa sakit yang mengganggu dapat Anda kurangi dengan meminum parasetamol, ponstan atau pereda nyeri lainnya. Bila sakit gigi Anda parah, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter gigi. Jika anda mengalami gejala sakit gigi maka yang anda perlukan sekarang adalah beberapa tips untuk meredakan gejala sakit gigi.
1. Massage es balok
Es balok siap membantu meringankan sakit gigi Anda. Ah yang benar? bagaimana bisa hilang jika dinginnya saja membuat Anda ngilu? Ikuti triknya di sini, ambil sepotong kecil es balik dan letakkan di antara jari telunjuk dan ibu jari. Pijat perlahan di bagian tersebut, nah kini bisa Anda rasakan perlahan rasa sakit itu mulai hilangkan?

Pemijatan nyaman oleh si es balok menyentuh sel-sel syaraf yang terdapat di sekitar ibu jari dan telunjuk. Pemijatan yang dilakukan si es balok langsung ke pusat syaraf, sehingga 60 – 90% rasa sakit yang Anda rasakan cepat menghilang. Lebih aman daripada pereda sakit kan?

2. Bawang putih
Potong halus si bawang putih (1 siung bawang putih), kemudian taburkan sedikit garam. Kunyah di daerah yang sakit dan tak lama kemudian rasa sakit di gigi Anda akan menghilang perlahan. Anda juga boleh menggunakannya sebagai terapi untuk memperkuat struktur tulang gigi Anda

3. Bawang merah
Tak hanya si bawang putih, namun bawang merah juga mampu meringankan rasa sakit gigi Anda. Selain itu, kandungan enzim dalam bawang merah dapat membantu membunuh kuman-kuman jahat di dalam mulut.

4. Jeruk nipis
Peras sari jeruk nipis, ulaskan pada bagian gigi yang sakit sesendok demi sesendok setiap 10 menit sampai sari jeruk tersebut habis. Selain kaya akan vitamin C, sari jeruk tersebut juga berfungsi sebagai pereda sakit gigi Anda

5. Minyak cengkeh
Anda mungkin tahu bahwa cengkeh adalah salah satu komposisi penyusun rokok. Namun berbeda dengan cengkeh tersebut, sari minyak cengkeh sangat manjur untuk menyelamatkan gigi Anda dari serangan rasa ngilu. Caranya mudah, oleskan minyak cengkeh pada gigi Anda dengan bantuan kapas

6. Garam
Tidak dianjurkan untuk mengonsumsi garam secara langsung, bukan karena efek samping, namun rasanya tentu sangat asin bukan? Namun di balik rasa asin ini, kandungan yodium yang tinggi juga meringankan ngilu gigi. Caranya mudah, taburkan garam dalam segelas air mineral hangat. Aduk kemudian gunakan sebagai sarana mouthwash. Berkumurlah setidaknya sampai Anda merasa cukup nyaman dan tak terlalu tersiksa oleh rasa sakit gigi.

Seringkali masalah pada gigi disebabkan bukan karena Anda kurang menjaga kebersihan gigi, melainkan karena kebiasaan buruk yang tanpa disadari telah membuat gigi Anda rusak.
Berikut adalah sejumlah kebiasaan buruk yang harus Anda hindari, agar gigi tetap sehat dan kuat:

1. Gigi sebagai alat
Banyak orang menggunakan gigi mereka sebagai alat untuk membuka botol, kantong keripik, label harga pakaian, bahkan untuk memotong kabel. Hal ini dapat memiliki efek traumatis pada gigi yang menyebabkan tepi gigi melemah dan menyebabkan maloklusi.

2. Mengunyah es
Banyak orang terbiasa mengunyah batu es, terutama es sisa setelah selesai minuman es dingin. Suhu yang keras dan dingin dari es batu benar-benar dapat menyebabkan gigi menjadi patah. Bahkan bisa membuat bagian dari enamel gigi rusak. Dokter gigi merekomendasikan untuk membiarkan es meleleh di mulut seperti halnya memakan permen, bukannya malahan menghancurkannya dengan gigi.

3. Mengunyah benda keras
Tak sedikit orang yang punya kebiasaan mengunyah benda-benda keras seperti pensil, kuku dan benda keras lainnya. Sebaiknya kembalikan fungsi utama gigi untuk mengunyah makanan.

4. Mengisap lemon
Jika dilakukan secara terus menerus, asam sitrat dalam lemon bisa meluluhkan mineral penting pada gigi dan mengikis permukaan luar gigi, sehingga membuat gigi menjadi sensitif terhadap makanan atau minuman dingin. Namun, situasi ini tidak berarti bahwa Anda harus menyerah pada semua buah-buahan jeruk. Anda hanya perlu memastikan bahwa Anda tidak terus menghisapnya di mulut untuk jangka waktu lama.

5. Menyikat terlalu keras
Banyak yang berpikir bahwa dengan menerapkan tekanan yang lebih saat menyikat atau menggunakan sikat gigi berbulu keras membuat gigi lebih mengkilap. Ini adalah mitos palsu yang harus dihindari. Bila Anda menyikat terlalu keras atau menggunakan sikat gigi berbulu keras, dapat merusak enamel protektif pada gigi Anda. Hal ini juga bisa menyebabkan gusi surut dan sensitivitas gigi meningkat.

6. Menggigit kuku
Kebiasaan mengigit kuku bisa berakibat buruk bagi gigi Anda. Hal ini dapat menyebabkan gigi depan Anda rusak atau retak. Bukan hanya itu saja, kebiasaan menggigit kuku akan memberikan kesempatan untuk kuman dan bakteri di kuku untuk masuk ke rongga mulut dan menyebabkan infeksi gusi.

7. Menggertakkan gigi saat tidur
Brukisme kronis alias menggerinda gigi dapat menyebabkan berbagai masalah seperti gigi patah dan longgar. Hal ini juga dapat menyebabkan nyeri pada sendi rahang, sakit kepala dan sakit gigi. Untuk membatasi kerusakan tersebut, dokter gigi umumnya akan menyarankan Anda untuk memakai alat penjaga mulut.

8. Minum anggur putih
Banyak orang memilih anggur putih dibandingkan anggur merah sebagai pilihan untuk menghindarkan noda pada gigi. Tapi sebenarnya, anggur putih dapat menyebabkan masalah yang lebih permanen karena keasaman yang tinggi. Untuk perlindungan, kumur mulut Anda dengan air setelah minum dan makan keju untuk mengimbangi keasaman anggur.

9. Konsumsi soft drink berlebihan
Minuman manis berkarbonasi adalah salah satu sumber makanan yang paling berpotensi merusakan gigi. Ini bukan hanya masalah kandungan gula pada soft drink yang buruk bagi gigi Anda tetapi asam yang dimasukkan ke dalam minuman juga berkontribusi untuk pembentukan gigi berlubang.

10. Mengisap Jempol
Mengisap Jempol adalah salah satu kebiasaan yang paling umum di antara anak-anak. Tetapi hal ini dapat mengganggu posisi gigi depan atas dan bawah, sehingga menyebabkan gigi atas melebarkan keluar atau tonggos. Salah satu pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan perawatan ortodontik.

11.Ngemil di malam hari
Pada malam hari, mulut akan memprosuksi saliva atau air liur lebih sedikit dibanding siang hari. Sedangkan air liur merupakan ‘senjata’ penting yang akan membantu membersihkan sisa-sisa makanan pada gigi. Berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam Journal Eating Behavior, orang yang biasa mengemil di malam hari cenderung akan mengalami penanggalan gigi lebih banyak dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki kebiasaan tersebut.

12.Bernapas dari mulut
Ketika hidung kita sedang mampet karena flu atau saat berolahraga, terkadang kita sering melakukan pernapasan melalui mulut. Dan kebiasaan ini membuat mulut kita akan kekurangan saliva yang bertugas melindungi gigi dari kerusakan, jelas Lori Anna Dees, root canal specialist yang bermukin di Mequite, Texas.

13.Mengonsumsi permen karet secara berlebihan
Mengunyah beberapa buah permen karet tidak akan berbahaya bagi mulut kita. Apalagi permen karet dengan kandungan xylitol yang malah bisa mencegah terjadinya gigi berlubang. Namun, mengunyah permen karet terlalu banyak dapat menyebabkan iritasi pada sendi temporomandibular (sendi rahang), ujar Leichtung. Masalah pada persendian rahang bisa memicu sakit kepala, nyeri leher, sakit pada telinga dan wajah.

14.Kebiasaan merokok dan minum alkohol
Seiring dengan semua bahaya yang ditawarkan olehnya, merokok juga menjadi salah satu penyebab masalah untuk gigi. Produk tembakau dan minum terlalu banyak alkohol adalah kebiasaan buruk yang mempengaruhi kesehatan mulut secara keseluruhan.

“Orang yang merokok akan lebih berisiko terkena penyakit gigi dan gusi dibandingkan orang yang tidak merokok. Selain merokok, mengonsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker mulut,” ujarnya.
Sumber
tribunnews.com,women healty,VIVAnews,yahoo news ,kompas.com,Lovely Things






Tidak ada komentar:

Posting Komentar