Minggu, 22 September 2013

Ketika ortu tidak seperti yang kita dambahkan

Inikah sosok seorang ibu

Dulu, sewaktu kita akan dilahirkan, kita tidak bisa memilih kelak kita akan menjadi siapa, bagaimana rupa kita, kepandaian kita, rizki kita. Kita pun tidak bisa memilih siapa orangtua kita.


kita tidak dapat memilih siapa orangtua kita, dan bagaimana mereka akan membesarkan kita. Dan memang pola asuh mereka memiliki andil yang cukup besar dalam kepribadian kita. Namun coba lihat,kita hidup bukan hanya dilingkungan keluarga saja
Kita hidup dalam masyarakat. Kita hidup dalam lingkungan yang lain, selain lingkungan keluarga.
Ada banyak hal yang kemudian membentuk kepribadian kita.

Kita ini sudah besar. ingin menjadi siapa atau apa, itu bukan karena orang lain. Namun, karena kita sendirilah yang menginginkannya.
Apakah hanya karena orangtua  mendidik kita dengan buruk, lalu kita menyandarkan diri pada kesalahan mereka, dan tetap menjadi anak dengan kepribadian buruk?


Bukan saatnya lagi untuk menyalahkan orang lain atas kejadian yang kita alami.
Kita sudah dewasa sudah seharusnya mengambil langkah untuk hidup kita sendiri.
Lagipula, yakinlah, apa yang diberikan Dia adalah yang terbaik untuk kita.
Bisa saja kita mendapatkan orangtua yang baik, namun lingkungan sekitar kita buruk, dan kita mengambil jalan yang buruk, maka kita pun akan tersesat.
Dan mungkin saja, kita diberikan orangtua yang buruk, namun kita terus memperbaiki diri, maka kita pun akan mendapatkan kebaikan…”


Kini aku sadar betapa tidak layaknya, apabila seseorang menyalahkan takdirnya bersandar pada kesalahan orang lain mencari-cari alasan bahwa ia menjadi seperti ini karena orang lain.

Mungkin salah seseorang anak, akan memiliki orangtua yang buruk.
atau memiliki orangtua dengan pendidikan rendah,
atau merasa tidak mendapatkan kasih sayang dari orangtuanya,
atau merasa bahwa ia diperlakukan tidak adil
atau merasa bahwa ia memiliki masa kecil yang suram.
Atau ia sama sekali tidak bangga pada orangtuanya bahkan merasa malu.

Kemudian ia beranggapan, bahwa ia yang sekarang ini keburukan yang terjadi padanya, karakteristik sifatnya yang buruk ini, adalah akibat dari kesalahan orangtuanya.
Dan ia menjadi manusia yang memandang buruk masa lalunya.

Memang benar, Orangtua seharusnya menjadi seseorang yang paling dekat dengan kita mengajari kita hal-hal yang positif menerima kekurangan kita, membangun kepercayaan pada kita bahwa kita tidak sendirian.

Tapi disaat orangtua kita tidak seperti orangtua yang ideal, layakkah kita terus terkungkung pada hal tersebut dan hanya menjadi pribadi yang diam, dan menyerah, serta menyandarkan diri pada kesalahan mereka.

Apakah karena kesalahan didik orangtua kita kurang kasih sayang dan tidak pahamnya mereka tentang cara menjadi orangtua yang baik, lantas menjadikan kita demikian terpuruk menjadikan kita terhempas menjadikan kita pribadi dengan moral kalah bersembunyi pada kesalahan mereka, dan lari dari keharusan untuk bangkit Untuk memperbaiki diri?

Apakah kita harus menjadi seseorang yang seperti itu?
Akankah kita lari dari tanggung jawab kita untuk senantiasa memperbaiki diri?
Jika kita ingin menjadi orang yang lebih baik itu kita lakukan bukan karena manusia.
Kita tidak berubah menjadi orang yang lebih baik hanya karena orangtua kita baik atau bukan karena latar belakang kehidupan kita, tapi karena mengharapkan pahala dari Allah

Ibumu,ayahmu adalah sama halnya dengan kamu.
Mereka pun manusia.
Memiliki kekurangan dan kelebihan.
Memiliki kesalahan.
Namun jangan sampai kesalahan mereka, atau ketidaksukaanmu pada sikap mereka, mendorongmu untuk berbuat durhaka pada mereka.
Mendorongmu untuk membenci mereka
Karena sikapmu yang seperti itu tidak lain justru akan menjatuhkan dirimu sendiri dalam neraka.

yakinlah Allah Maha Adil.
Ia memberikan kalian kekurangan di satu sisi InsyaAllah memberikan kelebihan kalian pada sisi yang lain
Mungkin Allah meletakkan cobaan pada kalian dari sisi orangtua kalian.
Sedangkan teman-teman yang lain, diuji dengan jalan yang lainnya.
Tapi Bukankah kesabaran,ketaatanmu dalam menghadapi ujian, adalah ladang pahalamu?

Kehidupan itu berubah!!
Betapa tak sedikit orang-orang yang lahir dari orangtua psikopat, akhirnya dapat bangkit dan menjadi sosok dewasa yang baik.
Betapa tak sedikit orang-orang yang dibesarkan oleh lingkungan yang kumuh dan buruk, akhirnya dapat menjadi orang yang tegar dan shalih atas ijin Allah.

Ingatlah bahwa Allah selalu bersamamu cukuplah cintaNya menjadi tujuanmu.
Apabila engkau mengharap cinta dari manusia, mungkin engkau akan lebih banyak kecewa disebabkan karena manusia pun adalah makhluk yang penuh dengan kekurangan.

Marilah sama-sama belajar untuk senantiasa memperbaiki diri.
Sudah saatnya kita melihat diri kita sebagai diri yang mandiri.
Bukan saatnya terus merenungi masa lalu.
Bukankah masa lalu adalah hal yang paling jauh dari kita? Kita tidak akan kembali padanya? Jadi biarkanlah ia berlalu.

Sekarang yang lebih baik kita lakukan menjadikan masa lalu kita sebagai suatu pelajaran.
Jangan sampai kelak anak-anak kita mengalami hal yang sama dengan masa lalu kita.
Jadikan kesalahan dalam didikan orangtuamu padamu sebagai kunci keberhasilan kita dalam mendidik anak.
Belajarlah dan terus belajar tentang cara mendidik anak-anakmu kelak.
Buatlah anak-anak kita berkata dengan lantang, “aku bangga punya orangtua seperti ummi dan abi…”

Goresan ini hanya untuk menghibur diriku dan untuk wanita-wanita yang jauh di sana
Dengarlah kaum wanita….generasi ini tanggung jawabmu!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar